Fenomena Doa dan Media Social

Saat saya menulis ini, saya bener-bener baru bangun. Saya ngidupin laptop untuk mencari driver laptop saya, iseng, saya online sebentar ke salah satu media sosial. Dan saya kembali harus mengernyitkan kening dan menahan kemuakan saat menemukan lagi-dan-lagi seseorang berkicau doa di sebuah media sosial. Fenomena macam apa ini? Allah...

Floating City

...

H-25

Ini Kamis? Kita tidak banyak berbicara hari ini. Namun merinduimu itu sudah menjadi hal yang gampang untukku. Mengingat bayangmu dalam jelas alam sadarku saja sudah bisa meluluhlantakkan  konsentrasi. Belum lagi jika harus merindui harum tubuhmu. Sudahlah, jangan membahas hal-hal itu. Perintilan-perintilan kecil itu…sepele namun memabukkan....

H-26

Tetap semangat, Lelakiku… Aku yakin apapun yang terjadi padamu disana, tidak akan menyurutkan sedikit pun semangatmu untuk menyelesaikan semuanya. Aku yakin kamu bisa. Aku yakin kamu mampu. Karena apa? Karena kamu adalah lelaki pilihanku, the one and only. Aku memilihmu bukan tanpa alasan atau pertimbangan logis. Aku memilihmu dengan...

My Wishes List #2

Kalau aku tidak salah mengingat, kita sedang di dalam mobil, melaju membelah jalanan Banda Aceh. Ya. Kita berempat. Kala itu bahasannya masih sama seperti sebulan lalu. Pernikahan. Hanya saja yang membedakannya adalah sub pokok bahasan. Yang kita bahas waktu itu adalah siapa yang berpotensi menikah pertama kali di antara kita berempat....

H-27

Aku pernah mengimajikan memiliki sebuah keluarga kecil, tinggal di pedesaan, mengurusi kebun kecil di pekarangan rumah yang ditanami berbagai macam kebutuhan dapur, menikmati sejuknya udara dan ketenangan, tidak banyak yang perlu dikhawatirkan. Anak-anakku akan tumbuh dalam kebebasan berteman dengan alam, pasti akan lebih cerdas dari anak-anak...

H-28

Ada sesuatu yang kurasa nyata menjelma. Apa itu, belum bisa kudeskripsikan. Tapi ia semakin kuat saja. 2 hari telah berlalu. Tidak banyak yang dapat kutulis hari ini di saat emosi masih bermain pelan namun menyisa. Aku hanya berharap...... –kamu cepat kembali. ...

H-29

Masih 29 hari lagi hingga kepulanganmu. Hari ini berhasil kulalui dengan memalingkan pikiran tentangmu, aku memikirkan apa saja yang bisa meniadakanmu dalam ingatku. Kamu tau hal lucu apa yang terjadi? Ternyata jam dinding begitu pongah hari ini untuk bergerak memutar ke arah kanan. Aku memelototinya, sedikit mengancam agar ia mengayuh jarumnya...

Analogi Lampu Merah

Istilah move on sedang booming di media sosial. Istilah ini amat lekat konotasinya dengan kata “galau”. Gak galau, gak gaul. Udah galau, susah move on. Arti move on ini sendiri secara harfiah adalah bergerak meja, namun makna yang sebenarnya ditujukan dalam pemakaian istilah move on ini adalah melupakan masa lalu dan melangkah meraih...

Why Do I Love You?

“Kenapa kamu mencintaiku?” Kamu bertanya di siang yang panas juga warung yang sesak dengan pengunjung. Mereka jelas tidak peduli pada obrolan kita, namun sepasang kupingku berusaha menangkap suaramu yang tertelan bisingnya keramaian. Kenapa? Aku lalu tertegun, seperti menyadari sesuatu. Memangnya kenapa? “Bukankah manusia itu...

Inget Gak Dulu

Inget gak dulu kita sering nyari sarapan sebelum akhirnya nginjekin kaki di kampus? Nyobain dari mulai nasi gurih di warung-warung kecil hingga cuman makan kue di bawah pohon. Inget gak dulu kita sering menyamakan urusan yang sebenernya berseberangan? Apa-apa mesti dilakuin sama-sama, walaupun kepentingannya nggak sama. Nggak jarang menghabiskan...

Bola. Perempuan. di antaranya_

EURO udah mulai. Yang punya pacar dan pacarnya gila bola udah bisa siap-siap dianggurin selama sebulan. Apalagi yang baru-baru jadian dan masih anget-angetnya pelukan, tiba-tiba harus dilepas dan didinginin. Hiiiiy….horor. Tapi yang lebih horor yang masih di-pedekate-in terus dan gak dijadi-jadiin, mau cemburu gak bisa, gak cemburu, bisa-bisa...

–kita

Keadaan yang meniadakanmu dalam hujan bergemuruh angin semalam. Ada ranting-ranting harap yang patah terpaksa saat doa-doaku tidak terpanjat sempurna. Ada bias air terselip dingin beku saat tempiasnya menghantam ruangku. Ada kamu dalam kesunyian yang begitu lama dan mengendap. Bahkan di malam sesunyi ini mimpi-mimpiku tetap saja merangkak...

Udah Saatnya

Nggak terasa rambut saya udah sepunggung. Pertama kenal kamu rambut saya masih cepak. Masih hobi-hobinya ngegembel, make kaos oblong, jins belel, dan sandal jepit. Masih gunain dompet laki-laki buat ngisiin duit dan beberapa kartu penting. Masih hobi juga flirting-flirting sama perempuan. Intinya saya masih begitu ganteng saat itu. Kenal...

Ratapan Jomblo

Gini deh, oke, saya suka situ. Trus, ngapa? Kenapa malah saya yang mesti nangis? Kan saya yang punya cinta, situ nggak. Kenapa musti saya yang terisak di sudut kamar saban liat kamu gandengan tangan sama gunduruwo yang rambutnya di-rebonding itu? Atau liat kamu cipokan di ujung koridor mentok sama dinding pustaka sama Sundel Bolong yang...

Percakapan Pagi

| Kamu hendak kemana? tanya guling saat dihempaskan ke sudut tempat tidur. “Mengambil hp. Siapa tau…”, Farah melangkah gontai menuju meja tak jauh dari tempat tidurnya, tempat ia meletakkan ponselnya. | Siapa tahu apa? Mana mungkin, Farah…. ditertawakan oleh bantal, Farah memilih cuek. Ia lalu menekan tombol pembuka kunci, menatap...

Terbiasa_

Sebuah lagi penghantar tidur yang sudah berulang kali diputar seharusnya sudah dapat melelapkanku. Sudah setengah 1 dini hari, namun mataku masih sehat wal afiat tidak kurang suatu apapun. Mungkin sebentar lagi aku akan bermetamorfosa menjadi siluman kalong. Mungkin. Sebatang coklat bisa jadi teman yang sangat efektif di saat malam-malam...

Berani Gak Sih?

Mari berbicara mengenai tinggi badan dan cinta. Bukan bau badan dan cemekam. Tolong dibedakan. Cinta itu sulit ditebak kapan hadirnya, seringnya nggak bisa milih mau hinggap di siapa. Bisa sih mikir dan nimbang dulu ini-itu sampe akhirnya mutusin dia pantes dikasih cinta dan juga usaha, tapi tetep aja cinta itu gak bertuan, terserah...

Perempuan Hebat; Aku

Aku tidak pernah bisa berharap dapat memakaikan sepatumu suatu saat, tidak pernah berani berharap dapat membenarkan lipatan kerah kemeja kantormu suatu hari. Aku bahkan tidak berani mengkhayal bahwa suatu saat, akulah yang kau hujani kecupan selamat pagi di pinggir tempat tidur, bergelut di pelukmu. Sekali pun aku tidak pernah berani....