Tolonglah Mengerti...

Seperti bekunya udara yang dihembuskan dari mulut saat shubuh menyambut. Seperti itulah perasaanku saat ini. Tidakkah kamu dapat merasa lagi? Semua memang telah kuanggap selesai. Tapi mimpi buruk itu belum juga berhenti. Aku butuh kamu. Butuh kamu untuk berjuang bersamaku. Melawan mimpi itu. Aku butuh lupa. Tapi tidak bisa serta-merta....

Kesunyian

Aku merasa ramai di tengah sunyi ini. Kala kayu-kayu yang menjadi pijakan kaki berderit-derit, di kala itu pikiranku semakin carut-marut. Hey, pernahkah merasa begitu bahagia di tengah sepinya manusia? Aku pernah. Dan baru sekali ini begitu terasa. Sakral. Saat yang ada hanya jeritan angin menggetarkan dedaunan mangrove, riak air yang...

Sejenak

Mari sejenak berhenti menulis prosa. Karena saya sedang muak dengan kata-kata. Sedang muak dengan segala ungkapan cinta. Maka, biarkan saya beristirahat sebentar sembari menarik nafas. Juga berharap, semua yang terjadi kemarin tidaklah nyata. Untuk kalian yang terbiasa membaca setiap kata yang saya rangkai seolah sempurna,...

Berhenti

Maka, disinilah persimpangan kita. Sudah waktunya untuk berpisah –menjaraki mesra. Karena semua telah berbeda. Kamu tidak lagi sama. Bukan tidak lagi, namun ternyata. Asa yang terpecah berserak di hamparan kecewa. Tahu seperti apa rasanya? Saat tanyamu meragukan suasana. Hei, siapa kamu sebenarnya? Masihkah orang yang sama yang kucekoki...

Senyummu. Candu.

Aku rindu pada senyummu dan candu –lingkar tanganmu di pundakku –hangat dekapmu lindungiku. Aku rindu pada senyummu dan candu –harum wangi aroma sabunmu –bobot tubuhku yang setengah ditumpumu. Aku rindu padamu dan candu –kepalaku yang terbenam di antara leher dan pundakmu –kecup punggung tanganku di bibirmu. Aku rindu pada senyummu...

BARTER

"Kemana Kakak pergi, Bu?" "Ke neraka." "Untuk apa?" "Menggantikan Ayahmu yang banyak dosa. Kita masih butuh di...

Mendung

Aku menyukai mendung. Dan bagaimana awan memainkan perannya meliciki matahari yang seringnya pongah karena menjadi satu-satunya yang paling bersinar terang. Aku suka ketika bumi redup setengah. Tidak begitu terang, namun masih bisa melihat untuk melangkah. Karena bagiku, segala yang memiliki kejelasan mutlak di dunia ini biasanya menyakitkan,...

Katakan

Katakan pada Cinta, bahwa rasa tidak akan bertahan lama. Katakan pada gadis manja itu, bahwa aku tidak akan berada selamanya. Di sampingnya. Katakanlah selagi aku bersamamu. Karena nanti, akan ada wanita lain lagi yang akan membisikkan hal serupa di telingamu....

SAYA MINTA DINOMERSEKIANIN. SEKIAN

Saya ngerti, hidup kamu bukan ada saya aja. Tapi jangan juga lalu ngerasa enggak enak setiap saya sewot kamu mau pergi sama temen-temen kamu. Lah wong, kamu yang biasain saya untuk manja sama kamu. Apa-apa mesti kamu, dikit sedih nyari kamu, dikit bosen minta kamu. Padahal saya inget, dulu kayaknya saya ogah menye-menye gini, apa-apa...

Hey, Kamu

Hey, kamu… Hari ini aku tidak meneriakkan rindu. Tidak memengakkan telingamu. Tidak mencampuri segala urusanmu. Hari ini aku…hanya menunggu. Sambil sedikit panik saat pesanku tidak mampu terkirim, kukira yang salah ponselku. Tapi ternyata memang sedang begitulah jaringan tadi waktu. Hey, kamu… Apa hari ini melelahkan bagimu? Kukira iya,...

Dila Sayang...

Dila menangis. Bukan tanpa suara, hanya tercekat di kerongkongan. Bukan tanpa air mata, hanya sudah kehabisan cairan di badannya. Ya. Dila menangis. Seperti meringis. Ingin mengais, secuil saja kasih sayang dari ibunda yang telah melangkah pergi di kala gerimis. Ingin ikuti, langkah-langkah terburu-buru ayahanda saat menarik koper masuk...

Menikmati Waktu

“Hanya tersisa beberapa hari. Aku ingin menikmati waktu.”, katamu kemarin itu. Pikiranku mendadak kosong. Besok hari apa? Aku bahkan tidak mampu mengingatnya. Besok apa yang harus kulakukan? Aku bahkan tidak bisa mereka-reka. Tapi yang jelas, kamu disana ingin menikmati waktu yang tersisa sebelum akhirnya kembali ke ibu kota. Ya....

Maafkan Aku, Sayang...

Khilafku yang mengantarkanmu pada jurang kenistaan dan cacian orang-orang. Maafkan aku, Sayang. Tidak seharusnya kujarah tubuhmu sebelum waktunya, kubuka selangkanganmu sebelum kamu mengizinkannya. Maafkan aku, juga imajiku yang terlalu liar membayangkan tubuh polosmu. Maafkan juga hasrat bawah perutku yang mampu membutakan mata hati juga...

di dalam hati saja

Setiap hari bukan sebentar Akhir-akhir ini justru berlalu begitu cepat Aku masih ingin saat itu Aku masih ingin memejamkan mata tanpa takut ketika bangun hari sudah tak lagi sama Andai bisa tidak dicegah, ingin bertanya padamu saat ini Sudah lelapkah? Bagaimana keadaanmu? Maaf, Len. Entah mungkin setiap kali dari banyak...

Bukan Milikku

Terima kasih untuk Bunda. Juga untuk waktu yang terluang demi menamparku manja. Aku tidak pernah diharapkan lahir dari rahimmu seperti kamu pernah sangat begitu menginginkanku dulu. Aku tidak pernah minta dibelai manja saat masih dalam buaianmu seperti kamu pernah merasa sangat begitu bahagia tatkala mengusap pipiku lembut. Terima kasih...

Kets

Kenapa saya begitu menyukai kets? Terlepas dari warnanya merah. Karena merah adalah warna favorit saya. Jadi apa-apa yang berwarna merah, cukup-banyak menyita perhatian saya. Bagi saya, kets adalah lambang kesetaraan gender antara saya dan laki-laki. Saya merasa lebih bisa diterima di saat kets yang menjadi pembungkus sepasang kaki...

–aku

Tersenyumlah, Sayang. Teruslah menulis. Ceritakan pada dunia bagaimana kau meruncingkan ujung pensilmu lalu menancapkannya di salah satu bola mataku. Bagaimana aku seketika buta permanen sebelah. Bagaimana air mata darah mengucur dari sela-selanya. Bagaimana teriakan tangisku mampu membendung segala kreativitasmu. Berdoalah, Sayang....

Bukan Cinta

Mungkin aku benar-benar tidak pernah jatuh cinta. Mungkin itu hanya perasaan ingin memiliki. Mungkin aku sudah terlalu naif. Juga terburu-buru menyimpulkan. Mungkin. SMP kelas 2, aku ingat saat sedang berlari menuju kelas karena guru pelajaran selanjutnya telah masuk. Sedangkan masih banyak murid yang berkumpul di lorong kantin di...