Karena Dia Rei (Part 3)

Akhirnya aku merasakan juga yang namanya patah hati. Ternyata cintaku bertepuk sebelah tangan. Aku melihatnya. Bersama orang lain. Bergelayut manja dan bercanda akrab. Dada ini rasanya sesak. Seolah butuh oksigen tambahan. Seperti ada bambu runcing yang menusuk-nusuk. Perih. Aku menyentuhnya. Terasa seperti remuk di dalam. Malam...

Karena Dia Rei (Part 2)

Perasaan ini begitu dahsyat. Rasa cintaku kepadanya di luar ekspektasiku selama ini. Begitu berkobar dan besar. Dia adalah satu-satunya di antara sekian banyak laki-laki yang bisa membuatku begini kesusahan. Rasanya seperti orang yang kehabisan oksigen jika sehari saja mataku tidak menangkap sosoknya. Maka ketika aku bertemu Ega, pacar...

Karena Dia Rei (Part 1)

Entah sejak kapan rasa ini ada. Mengisi setiap relung hati dan membuat jantungku berdetak tiga kali lipat lebih cepat. Meminimalkan nafsu makanku dan menyita hampir dua pertiga memori otakku. Mungkin sejak aku terlibat di pentas seni sekolah kami bulan lalu. Sebagai ketua OSIS, dia menampilkan wibawa yang mampu membuat nafasku tercekat....

Mengawang-Awang....

Gak banyak yang bisa saya lakukan di kantor saat seperti ini. Biasanya saya hanya duduk di depan laptop sembari browsing apa saja yang menarik di mata. Saat-saat seperti ini selalu datang di tiap awal bulan. Saat-saat seperti ini sungguh membuat saya bosan. Ada kerja saat ada uang sebaiknya saya patenkan sebagai pantun baru untuk buruh kontrak...