Boo!
Kaget?
Kok nggak?
Rindukah pada saya? Yang jawab
nggak saya sumpahin pantatnya gede sebelah.
Hah, rasanya seperti sudah
sewindu lamanya tidak bercengkrama dengan tuts dan imaji. Kata sinergi masih
terlalu ilmiah buat saya yang kosa katanya pas-pasan ini.
Apa saja yang terjadi?
Banyak.
Kemana semangat saya pergi?
Bertamasya keliling dunia.
Cukup sulit ternyata untuk
konsisten menulis satu tulisan di setiap harinya. Bukan terkendala kesibukan. Bukan
juga himpitan waktu. Tapi kemalasan.
Saya teringat salah satu monolog
seorang pelatih tinju di film Jepang yang saya lupa judulnya apa tapi pastinya
berkisah tentang tinju mengatakan kira-kira seperti ini:
“Orang yang diberkahi dengan talenta itu biasanya cepat menyerah. Berbeda dengan yang memang ingin belajar, semangatnya lebih besar.”
Lalu saya merenung. Lama sekali. Sambil
berusaha ngeden.
Saya tidak merasa berbakat di
bidang ini, tapi saya akui, di saat teman-teman saya dulunya selalu mengerutkan
dahi ketika mendapat tugas mengarang di pelajaran Bahasa Indonesia, saya malah
tersenyum senang. Bagi mereka, mengarang itu susah. Bagi saya, surga.
Sudah tidak berbakat, cepat patah
semangat pula. Sebenarnya saya ini apa? Hahahahahaseeeemahahaha…
Yak! Mari mulai mengumpulkan
semangat lagi! Sembari mengumpulkan recehan yang berserakan di dompet Ibu saya.
Muahahahaaa….
semangaat
BalasHapus