Hening

Untukmu yang baru seperlima waktu menemaniku. Ada kala dimana aku hanya menginginkan hening di antara kita. Memang masih begitu banyak penggalan cerita tersisa. Masih begitu banyak tawa yang belum terurai sempurna. Dan juga luapan emosi yang mungkin berwarna jingga.  Namun, kali ini, aku hanya menginginkan hening. Ada, menelusup di antara kamu. Juga aku. Mengisi jarak sepersekian senti di antara kita.

Dunia sudah terlalu bingar. Manusia semakin banyak berujar. Maka, mari kita diam dan biarkan hening berkuasa. Bukan. Bukan karena aku sedang marah. Hanya saja hening menghadirkan rasa ketika pertama kalinya kamu ada. Juga cerita-cerita itu, dimana kamu ikut mewarnainya. Dan di dalam hening ini senyumku mengembang. Mengingatnya.

Untukmu yang baru seperlima waktu menemaniku.  Ada hening yang coba kuhadirkan. Mungkin akan terasa sedikit datar. Untukmu. Memang tidak akan semenyenangkan saat kita mengobrol soal rasa, juga cita-cita. Namun, kumohon biarkan hening ini menyapa. Sekejap. Merayap perlahan mengisi cerita-cerita kita yang tertahan. Membiarkan kita berdialog dalam diam.

Hening bukan berarti kita telah kehabisan cerita. Bukan berarti ada bosan yang melanda. Atau jenuh karena kebersamaan kita yang semakin lama. Namun, hening ini sengaja kubiarkan ada. Untuk kunikmati berdua saja. Denganmu.

Lima menit saja...



3 komentar:

  1. bagus itu,, potonya,, \laugh..

    canda

    BalasHapus
  2. hahahaa....
    boleh juga de :D
    seenggaknya ada yang kamu bilang bagus :p

    BalasHapus
  3. Anonim08.42.00

    bagiku hening itu nyanyian tak bertara :')

    BalasHapus