Walaupun hari pertama di bulan
Mei ditandai dengan May Day alias hari buruh sedunia yang artinya semua buruh
berdemo menuntuk hak-haknya sebagai seorang manusia, bagi saya hari ini
tetaplah Selasa yang membawa sejuta senyum. Pengangguran kayak saya bukan gak
bisa bahagia dengan hal-hal sederhana. Kadang, punya uang 10 ribu di kantong
udah bisa bikin saya bayangin banyak makanan yang bisa dipilih untuk dijajanin.
Saya suka makan. Suka jajan. Suka makan gak teratur. Namun saya nggak suka…..nasi.
Bukan berarti saya gak makan nasi. Nasi masih tetep harus dimakan, walau
seringnya umpet-umpetan ngehindar dari Ibu saya.
Makanan lain yang saya hindari
adalah…sayur.
Ini musuh paling bebuyutan.
Tapi zaman berubah kok seiring
selera saya yang juga mulai mau kompromi sama keadaan. Yah, sayur udah nggak
semengerikan dulu tampangnya di imajinasi saya. Dulunya saya bayangin kayak
monster.
Eerrrr….seriusan. Kayak monster mau nerkam gitu tiap mereka udah
tersaji di piring dan tertata apik di atas meja. Jangan bilang saya berlebihan.
Imajinasi saya emang gak karuan.
Tapi sekarang ada beberapa jenis
dan macam masakan sayur yang udah mau saya makan. Terutama yang berbumbu
kental, semacam gado-gado atau pecel. Yang rasa sayurnya bisa tersamar. Jangan ngasih
saya sayur bening yang kuahnya aja hanya berasa garem dan inti-sari-pati sayurnya *halah. Terlebih
ngasih saya lalapan sayur mentah.
Yah, ini tulisan apa sih
sebenernya?
Sudahlah. Semakin panjang tulisan
ini akan semakin absurd rasanya.
Pokoknya selamat datang Mei
beserta keajaiban-keajaibannya di hidup saya.
0 komentar:
Posting Komentar