Masih 29
hari lagi hingga kepulanganmu. Hari ini berhasil kulalui dengan memalingkan
pikiran tentangmu, aku memikirkan apa saja yang bisa meniadakanmu dalam
ingatku. Kamu tau hal lucu apa yang terjadi? Ternyata jam dinding begitu pongah
hari ini untuk bergerak memutar ke arah kanan. Aku memelototinya, sedikit
mengancam agar ia mengayuh jarumnya sedikit agak cepat mengarungi detik demi
detik. Hah, tapi ia begitu tau diri di kala seperti ini. Sengaja dilambatkan
ayunan tangannya. Malah aku mendengar ia terkekeh geli menyaksikanku yang
terdiam tidak bergeming terus-terusan menatapnya. Berharap hari segera malam,
berharap kantuk cepat datang, berharap memimpikanmu dalam senyap yang
menghantarkanku menuju esok pagi.
Besok mungkin
aku akan berjalan-jalan sebentar, bisa saja bersama mereka. Atau mungkin hanya
seorang diri. Apapun, apapun akan kulakukan untuk tetap dapat merasa ringan
bernafas seperti saat kamu ada.
Jangan tanyakan
itu. Aku merinduimu dalam gila. Bahkan ini baru sehari.
[Besok mungkin aku akan berjalan-jalan sebentar, bisa saja bersama mereka. Atau mungkin hanya seorang diri. Apapun, apapun akan kulakukan untuk tetap dapat merasa ringan bernafas seperti saat kamu ada.]
BalasHapusalamakjang, kuat kali nih siratan bahasanya :D
Alamakjang...jangan2 karna ngerasa senasib ni, Om? Sedang berjauh2an *ditoyor*
BalasHapus