| Kamu hendak kemana? tanya guling saat dihempaskan ke sudut
tempat tidur.
“Mengambil hp. Siapa tau…”, Farah
melangkah gontai menuju meja tak jauh dari tempat tidurnya, tempat ia
meletakkan ponselnya.
| Siapa tahu apa? Mana mungkin, Farah…. ditertawakan oleh bantal, Farah memilih
cuek.
Ia lalu menekan tombol pembuka
kunci, menatap layar ponselnya. Kosong.
| Tidak ada kan? selimut terkekeh. Pastilah ia telah lupa pada pagimu. Pastilah ia kini lebih memilih
terbuai mimpi daripada menyambut pagi bersamamu.
Farah masih saja menatap layar
hingga lampunya redup sendiri dan pengunci otomatis bekerja.
| Sudah, kembali saja kesini, kita sambung lagi
mimpimu yang terputus karena resah menunggu. kasur
mengajak sembari tersenyum.
Farah menghela nafas, meletakkan kembali
ponselnya dengan gamang, menuju tempat tidur.
Tidak ada selamat pagi, sudah
berhari-hari. Farah membenamkan kepalanya ke bantal.
| “Semoga kali ini aku mendapatkan pagiku bersamamu.”, ujarnya dalam
doa sebelum ia kembali terlelap. |
0 komentar:
Posting Komentar