di dalam hati saja


Setiap hari bukan sebentar

Akhir-akhir ini justru berlalu begitu cepat

Aku masih ingin saat itu

Aku masih ingin memejamkan mata tanpa takut ketika bangun hari sudah tak lagi sama

Andai bisa tidak dicegah, ingin bertanya padamu saat ini

Sudah lelapkah? Bagaimana keadaanmu?

Maaf, Len. Entah mungkin setiap kali dari banyak detik aku memikirkan banyak hal tentangmu

Untuk kata-kata yang seharusnya bukan menjadi ucapan

Hanya aku tak ingin berpura-pura agar kamu tersanjung

Bukan itu, nyata sekalipun pahit tapi memang belum ada yang bisa mengalahkan kagum ini padamu

Dan belum ada yang bisa mengisi kekosongan ini ketika kamu tak ada

Rasanya saat ini ingin bertanya sesuatu tentangmu,

Tapi semakin rasanya aku ingin tahu, aku semakin takut salah lagi.


Kamu bertanya sekali waktu, masihkah kamu menyimpannya?

Entah. Entah masih puluhan atau mungkin sudah ratusan kali puisi ini terbaca. Bukan terbaca, namun sengaja kubaca. Aku bahkan menggilainya.
Tidak ada yang spesial, tapi ada makna sakral yang tereja sempurna saat lidahku merapalnya.

Lalu kujawab…
Masih, karena hanya ini –aksaramu- yang menjadi milikku.
 –di dalam hati saja


2 komentar:

  1. Anonim23.22.00

    [di dalam hati saja]

    makjleb, se jleb-jlebnya :D

    BalasHapus
  2. Anonim22.31.00

    iye, karena sesudah itu dia pensiun bikin puisi :D

    BalasHapus