Sejenak





Mari sejenak berhenti menulis prosa. Karena saya sedang muak dengan kata-kata. Sedang muak dengan segala ungkapan cinta.

Maka, biarkan saya beristirahat sebentar sembari menarik nafas. Juga berharap, semua yang terjadi kemarin tidaklah nyata.

Untuk kalian yang terbiasa membaca setiap kata yang saya rangkai seolah sempurna, maaf. Tidak ada prosa kali ini. Saya butuh berhenti.

0 komentar:

Posting Komentar