“Hanya tersisa beberapa hari. Aku ingin menikmati waktu.”, katamu kemarin itu.
Pikiranku mendadak kosong. Besok hari apa? Aku bahkan tidak
mampu mengingatnya. Besok apa yang harus kulakukan? Aku bahkan tidak bisa
mereka-reka. Tapi yang jelas, kamu disana ingin menikmati waktu yang tersisa
sebelum akhirnya kembali ke ibu kota.
Ya. Menikmati waktu yang tersisa.
Aku juga. Dengan sebuah palu. Kupecahkan saja seluruh jam di
dunia. Dengan korek api. Kubakar saja semua kalender di dinding rumah. Dengan pura-pura
tidak mengingatmu. Kubenturkan saja kepala agar amnesia.
0 komentar:
Posting Komentar