Seperti bekunya udara yang
dihembuskan dari mulut saat shubuh menyambut. Seperti itulah perasaanku saat
ini. Tidakkah kamu dapat merasa lagi? Semua memang telah kuanggap selesai. Tapi
mimpi buruk itu belum juga berhenti. Aku butuh kamu. Butuh kamu untuk berjuang
bersamaku. Melawan mimpi itu. Aku butuh lupa. Tapi tidak bisa serta-merta. Aku butuh
waktu. Aku butuh proses. Dan aku butuh kamu ada.
Tolonglah untuk mengerti. Mengapa
aku masih menatapmu curiga. Tolonglah untuk mengerti. Aku sangat ingin semua
kembali. Dan tolonglah untuk mengerti, saat pagiku tidak baik-baik saja, jangan
membungkamku dengan diammu. Khawatirlah sedikit. Atau aku harus terus mengiba
betapa aku butuh perhatianmu?
0 komentar:
Posting Komentar