Tolonglah Mengerti...


Seperti bekunya udara yang dihembuskan dari mulut saat shubuh menyambut. Seperti itulah perasaanku saat ini. Tidakkah kamu dapat merasa lagi? Semua memang telah kuanggap selesai. Tapi mimpi buruk itu belum juga berhenti. Aku butuh kamu. Butuh kamu untuk berjuang bersamaku. Melawan mimpi itu. Aku butuh lupa. Tapi tidak bisa serta-merta. Aku butuh waktu. Aku butuh proses. Dan aku butuh kamu ada.

Tolonglah untuk mengerti. Mengapa aku masih menatapmu curiga. Tolonglah untuk mengerti. Aku sangat ingin semua kembali. Dan tolonglah untuk mengerti, saat pagiku tidak baik-baik saja, jangan membungkamku dengan diammu. Khawatirlah sedikit. Atau aku harus terus mengiba betapa aku butuh perhatianmu? 


0 komentar:

Posting Komentar