Malam yang juga…absurd.
Terlalu banyak cemberut dari
seseorang yang tidak kuinginkan. Maaf, jika berkali-kali membuatmu begitu
merasa tidak dihargai. Aku hanya sedikit…lelah. Maaf, karena mengeluh. Biasanya
aku bisa lebih dari ini. Mungkin karena kebiasaan baru, membuatku sedikit lebih
manja untuk mau menuruti inginmu.
Aku hanya sedang berpikir, untuk
jalan yang selama ini kita tempuh bersisian. Aku selalu mencoba, bukan tanpa
perhentian, kekesalan, bahkan terkadang umpatan. Karena lelahku kadang hanya
tidak bisa dimengerti olehmu yang memiliki lelah berjauh-jauh kali lipat dari
punyaku.
Ada kala dimana aku tidak bisa
membedakan mana diriku, mana milikmu. Dimana aku harus berpijak. Haruskah aku
seperti ini. Pantaskah aku beginikan hidupku. Atau nistakah jika aku
mementingkan diri sendiri. Aku hanya tidak tahu. Kamu pun tidak pernah memberi jawaban
untuk itu.
Yang selalu terucap dari bibirmu
setiap kali kuputuskan tidak menuruti keinginanmu adalah memang tidak ada yang
bisa mengerti dirimu, lelahmu, semua perjuanganmu selama ini. Aku mengerti,
sungguh mengerti, bahkan teramat mengerti. Untuk cacian mereka yang selalu kamu
dengar, perjuanganmu, kesabaranmu, semua hal yang menjadikanmu utuh memilikiku.
Hanya saja…entahlah…
Mungkin aku hanya terlalu lelah…
Maaf.
Besok tidak akan kuulangi. Aku janji.
0 komentar:
Posting Komentar