Hujan…
Kali ini dingin yang kurasa. Tidak
biasa. Menggigil. Mencoba mendekap tubuh sendiri. Nihil. Dingin terlalu
menusuk, seperti sembilu menyayat setiap inci pori. Menangis? Ah, sudahlah. Sudah
terlalu cengeng dan merasa begitu bodoh. Bertahan saja. Sampai batas mampuku
untuk berdiri, menegapkan badan, menyunggingkan senyuman.
Aku merindukanmu, Pelangi. Kadang sampai nyeri menodai hati. Tetapi hujan sedang menari. Sabar sekejap ya? Ia tidak akan lama. Aku berjanji. Saat ia pergi nanti, aku akan kesana, menyusulmu yang sedang mengigit perih, mencoba tegar pada semua yang terjadi. Bersabarlah, akan ada pelukan nantinya. Seperti pelangi setelah hujan. Bersabarlah…
Foto: Rudi Nurdiansyah
0 komentar:
Posting Komentar