Ada kala dimana semua di luar
kuasa saya. Tidak terjangkau, bahkan terlarang untuk dijamah. Bukan, bukan
karena saya tidak punya peran di dalamnya. Tapi hanya karena umur saya yang
tidak pantas diberikan hak untuk bicara. Saya bisa saja marah, pada keadaan,
pada orang-orang yang tidak tahu diri itu, pada semua hal yang telah mereka
jadikan ketersengajaan. Saya bisa saja memaki, di depan hidung mereka seperti
dulu saat akhirnya saya memilih jalan nista itu untuk menyelesaikan segalanya
yang menyisakan kebencian tentang saya tak kunjung berujung. Saya bisa memilih
cara barbar dengan melemparkan isi rak piring lalu memekik meminta mereka
sadar.
Tapi, apakah pantas?
Jika orang yang saya bela masih
saja mendua…
0 komentar:
Posting Komentar