Izinkan saya membawakan sebuah lagu berjudul “Begadang”.
Bukan. Ini sungguh bukan acara show Oom kita tercinta, yaitu Sang Kesatria Bergitar Buntung. Ini juga bukan iklan kartu AS. Bukan. Ini hanyalah tulisan bodoh yang ditulis oleh orang yang bodoh, namun keren nian. Namanya Desrian Harleni. Ia kuliah di Fakultas Ekonomi Unsyiah dan sudah memasuki tahun-tahun terakhirnya. Belakangan diketahui ia sering nongkrong di jurusan dan memakai rok. Orang-orang yang melihatnya berpikir ia sudah kembali ke kodratnya dan akan mengajukan judul, tapi setelah selidik punya selidik, rupanya ia hanyalah mahasiswi bodoh yang ingin dibilang keren karena sering main ke jurusan.
Maaf, saya ngelantur. Tulisan ini jelas-jelas bukan tentang dia, Desrian Harleni, yang notabene bodoh namun keren tak terbendung. Ini juga bukan tentang seorang partner-nya yang dicurigai ikut-ikutan nongkrong di jurusan Akuntansi dan ikut-ikutan pengen dibilang keren. Sebelas-duabelas lah sama anak-anak PIC. Nama partner-nya itu,marilah kita sebut dia Bebeb. Ia dicurigai mempunyai hubungan gelap dengan nama gerobak nasi gurih yang ada di Dhapu Kupi. Tetapi ternyata itu hanyalah gosip belakha. Hubungan Si Bebeb dengan gerobak tersebut sejatinya hanyalah hubungan bisnis. Ironis memang. Namun kenyataan memang pahit.
*gaya presenter Insert Investigasi tapi minus bibir manyan-manyun karena si Penulis sedang sariawan akut
Oke, back to our topic tentang apa yang mau saya tuliskan.
Tulisan saya ini sebenarnya bukanlah apa-apa dibandingkan jurnal-jurnal yang sudah saya baca hingga membuat mata saya kadang jereng ke kanan, jereng ke kiri. Begitu intelek dan ilmiah.
Tulisan saya ini hanyalah tulisan ecek-ecek manusia bodoh yang keren sangat-amat-banget. *mulai lagi*
Tapi jika anda sekalian masih sudi terus membaca tulisan saya ini, tidak terbendung rasa terima kasih saya kepada kedua orang tua saya, mamah dan papah yang udah ngebesarin dan ngedidik gueh, abang, kakak, dan sahabat-sahabat yang selalu support gueh. Juga fans-fans gueh. I’m nothing without you, guys…
*lah…lah…lah…kok malah berkhayal jadi Agnes Monica?
Okeh, focus!
Kali ini izinkan saya menceritakan tentang seorang nenek tua renta yang akan menyelamatkan dunia. Bukan. Ia bukan Catwoman yang sudah lanjut usia. Ia hanyalah seorang pedagang manisan buah keliling.
Mari kita sebut nenek tua renta ini sebagai Nenek Tua Renta Yang Berjualan Manisan Mangga, Cermai, dan Salak atau disingkat menjadi NTRYBMMCS.
Alkisah, terdapatlah sebuah kampus dimana mahasiswa dan mahasiswinya mempunyai satu masalah yang sama. Kita asumsikan saja saat itu tahun 2010 SM. Masalah mereka telah menjadi momok di masyarakat selama 3 tahun belakangan ini. Sangat sulit diatasi dan sangat sulit dicari jalan keluarnya. Bahkan, menurut informasi yang didapat oleh si Penulis, mereka akan di-DO jika masalah ini tidak kunjung selesai. Paniklah mahasiswa dan mahasiswi ini. Bagaimana nasib mereka kelak? Akankah mereka di-DO? Apakah mereka akan pasrah? Jeng…jeng…jeng…
Kita tunggu kelanjutan kisahnya di episode berikutnya.
*ini jelas-jelas bukan sinetron Cinta Fitri Seasone Meugang, Leni Oon…
Nah, lalu apakah masalahnya itu?
Masalahnya adalah penimbunan lemak yang asimetris. Sungguh masalah yang amat-sangat serius. Lemak-lemak yang asimetris ini membuat pergerakan mahasiswa dan mahasiswi ini menjadi lamban sehingga menghambat kreativitas dan kecerdasan mereka. Dan ini berdampak buruk bagi akreditasi karena tahun selesai mahasiswa dan mahasiswi ini menjadi lebih lama. Begitu mengkhawatirkan para dosen.
Sudah banyak penelitian yang dilakukan untuk menanggulangi fenomena ini. Merumuskan masalahnya, menghipotesakannya, lalu mengujinya. Namun nihil, kesimpulan yang dihasilkan tetaplah negatif dan tidak signifikan.
Malah, penelitian terakhir yang berjudul: PENGARUH VOLUME PENANAMAN POHON ASAM TERHADAP ASIMETRI PENIMBUNAN LEMAK juga gagal. Dikabarkan peneliti yang meneliti hal ini gantung diri di pohon asam yang ditanamnya sendiri.
Seharusnya, dari literatur-literatur yang tersedia, buah asam dapat mengurangi lemak. Tapi ternyata ini tidak berlaku bagi mahasiswa dan mahasiswi tersebut. Entahlah, mungkin lemak-lemak mereka bersifat waterproof sehingga tidak mudah luntur.
Di saat para mahasiswa dan mahasiswi ini sudah putus asa dan ramai-ramai membeli tali rafia sehingga permintaan akan tali rafia melonjak tinggi, maka berlakulah hukum Demand-Supply di dalamnya, muncullah Superhero kita ini, yaitu NTRYBMMCS. Jeng…jeng…jeng… Dengan berbekal sebuah sepeda dan keranjang berwarna merah. Kenapa merah? Bukan. Bukan karena si Penulis menyukai warna merah. Tapi…tanyakan saja pada NTRYBMMCS itu. Tidak ada urusannya dengan saya.
NTRYBMMCS itu melangkah dengan mantap memasuki kampus itu. Lalu ia mulai menjalankan promosinya yang termasuk ke dalam ilmu marketing. Ia menawarkan manisan mangga, cermai, dan salak ke setiap mahasiswa dan mahasiswi yang melintas di depannya.
Awalnya, mahasiswa dan mahasiswi itu enggan membeli. Barang murahan, begitulah kira-kira pemikiran mereka. Dari seluruh mahasiswa dan mahasiswi yang telah ditawari oleh NTRYBMMCS, termasuk Desrian Harleni dan Si Bebeb yang masih terlihat asyik nongkrong di jurusan, hanya satu orang yang tertarik. Ia tidak lain dan tidak bukan, yaitu seorang mahasiswa yang mengaku angkatan 2006, tetapi kuliah bersama mahasiswa-mahasiswi 2007, dan lebih ironisnya lagi bertampang 2003. Hidup memang tidak selalu adil, Nak!
Nah, anak ini bernama…mari kita samarkan. Ini demi menjaga harkat dan martabat kampus tersebut.Mengingat tampang dan umurnya tidak sinkron. Sebut saja ia Ti Dobel Er.
Ti Dobel Er ini mencoba manisan mangga NTRYBMMCS tersebut. Saat ia menggigit, kecut memang. Asem-asem gimanaaaa gitu, mirip asem ketek. Rupanya ia makan manisan tersebut sambil menjilati keteknya. Jangan ditiru anak-anak! Karena dapat menyebabkan dinding lambung bocor.
Setelah Ti Dobel Er pulang ke rumah, voila! Seperti sihir, lemak di tubuhnya menghilang tidak berbekas. Badannya menjadi proposional. Persis seperti kejadian di film Spiderman setelah Peter Parker digigit oleh laba-laba. Tubuhnya berotot dan perutnya six-packed.
Amazing!
Fenomena tersebut menyebar dengan cepat bak halilintar.
Setelahnya, NTRYBMMCS menjadi primadona kampus. Selalu dicari-cari dan manisannya selalu laris-manis. Rupanya ketenaran NTRYBMMCS tidak hanya sampai di pasar domestik. Manisan-manisan NTRYBMMCS makin banyak dicari dan diburu konsumen. Kini, pelanggannya tidak hanya berasal dari kampus tersebut, namun sudah merambah ke pasar internasional. Luar biasa!
Karena permintaan yang terus melonjak, NTRYBMMCS kewalahan dalam menyanggupi kebutuhan konsumen. Mengingat pohon mangga, cermai, dan salak yang ia punya hanya satu. Sudah gundul pohon-pohon itu.
Tetapi NTRYBMMCS tidak putus asa. Ia bukanlah tipe nenek-nenek yang gampang menyerah. Akhirnya ia mengajak Ti Dobel Er untuk bekerja sama dengan sistem bagi hasil.
Dan dimulailah kontrak bisnis mereka. NTRYBMMCS mengolah dan menjual manisan. Sedangkan Ti Dobel Er menanam dan menyediakan bahan mentah untuk membuat manisan. Sungguh kolaborasi yang apik.
Sejak saat itu, banyak toko-toko diruntuhkan untuk dijadikan kebun mangga, cermai, dan salak. Pemandangan hijau mulai tampak dimana-mana. Bumi menjadi asri kembali. Hanya karena NTRYBMMCS, bumi mendapatkan keseimbangannya lagi.
Sungguh seorang nenek yang luar biasa hebat.
Hijau bumi dicapai bukan dengan kata-kata dan perjanjian, namun dengan perbuatan. Dan NTRYBMMCS merupakan salah satu contohnya.
FYI 1: Ti Dobel Er berhenti kuliah karena tampangnya tidak lagi proprosional dengan umur dan memilih melanjutkan usahanya sebagai petani mangga, cermai, dan salak. Hingga tulisan ini selesai dibuat, ia telah diangkat anak oleh NTRYBMMCS dan bisa makan manisan mangga kesukaannya setiap hari dan gratis untuk menjaga lemak di tubuhnya tetap simetri. Hidupnya tidak pernah sesempurna ini. Bersama NTRYBMMCS, ia melewati hari-hari yang indah bersama, berdua. Hanya ada ia dan NTRYBMMCS. Oh, bahagianya…
FYI 2: Sekarang, semua mahasiswa dan mahasiswi di kampus tersebut mengkonsumsi manisan mangga, cermai, dan salak setiap hari. Mereka malah mendirikan fans club untuk pecinta NTRYBMMCS. Ada merchandise-nya juga loooh……! Ada mug, pin, dan tusuk gigi! Semuanya bisa didapat dengan menjadi member eksklusip. Cepetan…sebelum kehabisan!
FYI 3: Kabar terbaru dan paling up-to-date yang didapat oleh Penulis, Desrian Harleni dan Bebeb masih sering tampak nangkring di jurusan, tetapi kewarasannya mulai terganggu. Karena apa? Karena eh karena bola itu bundar. *nyambung?
FYI 4: Si Penulis sudah gila karena keracunan jurnal-jurnal hingga matanya kini sudah jereng ke kanan dan ke kiri.
Pesan moral: mari kita beramai-ramai membeli manisan NTRYBMMCS agar bumi kita tetap terjaga keasriannya. Go Green!
Salam Hijau Selalu!
Dan Sampai Ketemu Di Jurusan Akuntansi!
Tertanda:
Penulis Yang Bodoh Namun Keren Tak Terperi
It’s me, dude!
0 komentar:
Posting Komentar