Ada Apa Dengan Sandal Jepit?

Tahukah anda sandal jepit?
Ya. Sandal yang kalau dipake mesti dijepit pake jempol dan telunjuk kaki.
Sandal yang umumnya berwarna hitam-putih dan yang tidak umum berwarna ungu-putih –ini warna sandal jepit yang paling susah dicari. Sandal jepit yang dikenal dengan merek Swallow. Sandal jepit, yang kalo di warung-warung deket rumah, harganya cuma 7500 perak.

Saya, secara pribadi, sangat mem-favorit-kan sandal ini. Selain harganya murah, kenyamanan saya sebagai pemakai adalah numero uno.

“Ampun, Len. Nyandal jepit lagi?”, begitu keluhan teman saya di suatu sore saat kami hendak pergi jalan-jalan sore. Sesekali saya pengen gahul sore-sore juga.

Saya nyengir. Selebar cengiran kuda.

“Nggak apa-apa.”, saya jawab. “Yang penting punya duit buat bayar makan.”

“Kebanting jalan sama kamu hari ini. Aku udah rapi-rapi, kamu malah nyandal gitu.”, protes teman saya lainnya saat kami akan nangkring di tempat anak-anak keren nangkring.

Saya nyengir lagi. Kali ini sebesar lapangan bola.

“Ini yang nyaman, Beb.”, saya jawab gitu. Teman saya itu menghela nafas.

Saya sebenernya bukan enggak punya sandal lain untuk dipake di kala sore hari atau dipake saat sedang bersama teman-teman perempuan saya. Tapi sebenernya saya enggak pede kalo harus rapi-rapi banget.

*iya, bilang aja saya berjiwa dan bertalenta gembel, saya ngaku kok.

Saya cuma enggak mau dibilang kalah saing dengan segerombolan gadis yang duduk di meja sebelah. Saya cuma enggak mau dibanding-bandingin dengan perempuan yang duduk di pojok sana dan yang duduk di luar sana. Karena saya memang enggak pengen saingan sama mereka. Biarlah mereka tetap berkarya. Saya mau orang-orang tahu, saya nyandal karena saya ingin dipandang tidak sama. Tapi enggak untuk dibanding-bandingin.  

Saya cuma mau ngelakuin sesuatu yang bikin saya nyaman. Terlepas dari pandangan aneh orang lain atau pandangan kesian karena saya terlihat seperti gembel.
Nyaman itu enggak bisa dipaksain.

Dan perlu saudara-saudara sekalian ketahui, cita-cita saya dari dulu belum berubah, yaitu ingin menjadi gembel berduit namun tetap bersahaja dan mendirikan klub pecinta sandal jepit se-Indonesia.

Salam gembel selalu!



1 komentar:

  1. hidup sandal jepiit!

    Nanti kalo klub pecinta sendal jepit dah berdiri blg ya, biar umi aq yg pecinta sendal tu bisa daftar jadi anggota :D

    BalasHapus